Ketika permen itu berada pada titik kunyah di mulutmu
maka nasibnya tidak berbeda saat kepalamu menghadap buaya
Sedangkan kau sendiri tanpa pistol dan samurai
Mungkin sang permen bisa saja berubah jadi pedas walaupun tadinya berasa begitu manis. Pedasnya mengalahkan sambel terasi. Rasa permen berubah seurut caramu mengunyah!
Tapi bau amismu tak dapat berubah jadi pahit empedu saat mulut buaya sudah mengunyah setengah kepalamu!
Permen terlepah kembali ke darat karena mulutmu tak kuat menghisap.
Sang permen masih bisa bertobat sembari menunggu pasukan semut membopongnya ke meja pesta.
Tapi kepalamu makin masuk ke lobang usus buaya, tinggal mata kaki yang tersisa
Jalan mana lagi yang kau bisa?
18/02/016
maka nasibnya tidak berbeda saat kepalamu menghadap buaya
Sedangkan kau sendiri tanpa pistol dan samurai
Mungkin sang permen bisa saja berubah jadi pedas walaupun tadinya berasa begitu manis. Pedasnya mengalahkan sambel terasi. Rasa permen berubah seurut caramu mengunyah!
Tapi bau amismu tak dapat berubah jadi pahit empedu saat mulut buaya sudah mengunyah setengah kepalamu!
Permen terlepah kembali ke darat karena mulutmu tak kuat menghisap.
Sang permen masih bisa bertobat sembari menunggu pasukan semut membopongnya ke meja pesta.
Tapi kepalamu makin masuk ke lobang usus buaya, tinggal mata kaki yang tersisa
Jalan mana lagi yang kau bisa?
18/02/016
0 Response to "HIKAYAT PERMEN, BUAYA DAN KEPALA MANUSIA"
Posting Komentar