SAJAK YANG TAK SELESAI DITULIS SANG PERAYU

Harus kutulis sajak paling merayu sampai pohon pun merundukkan daun daunnya untukmu.
Kemudian dengan begitu air laut yang pasang pun tersungkur surut mengantarkan ikan ikan yang bisa kita bakar atas pasir putih yang rapi menghampar, untuk kita duduk berdua tanpa cuaca.
"Tapi mengiris ikan pun aku tak suka!", maka akan kubayangkan ikan dari laut itu langsung matang dengan aroma hotel bintang.
Setelah itu cinta tinggal kugelontorkan dari mulutku yang selalu tersumpal kegamangan masa depan dan ingin seperti matahari yang gampang dimengerti, tidak kaku seperti hatimu yang harus diplintir tangan kuat atlet angkat besi.
Terus apalagi yang harus kulakukan agar sajakku laku merayu? Apakah harus kuminta sajak yang dituliskan Tuhan?, tapi aku pun tak tahu caranya meminta. Aku sadar aku belum apa apa. Tapi aku tak putus asa.
Kali ini aku pilih titik. Bukan koma!

17/02/016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SAJAK YANG TAK SELESAI DITULIS SANG PERAYU"

Posting Komentar