Bagaimana aku bisa pergi tanpamu
sedang semua arah terkepung senyummu
yang tak akan terkembang lagi
sejak kau tinggalkan rumah
sedang semua arah terkepung senyummu
yang tak akan terkembang lagi
sejak kau tinggalkan rumah
Bunga-bunga di halaman rumahmu
kini layu karena tak pernah lagi kausiram
Hanya terkena sengat matahari yang
membuat tangkainya keriput
dan daun-daunnya menguning, mengering,
Jatuh satu per satu diterpa angin
kini layu karena tak pernah lagi kausiram
Hanya terkena sengat matahari yang
membuat tangkainya keriput
dan daun-daunnya menguning, mengering,
Jatuh satu per satu diterpa angin
Ikan di kolam belakang rumahmu
tak berkecipak karena kemarau panjang
mengguratkan kepedihan cinta
tak berkecipak karena kemarau panjang
mengguratkan kepedihan cinta
Tak kudengar lagi gelontoran air dari selokan
menuju kolammu yang kini penuh belukar
dan rumput setengah badan,
menjadi sarang nyamuk, tikus
dan mungkin penuh ular
yang membinasakan
menuju kolammu yang kini penuh belukar
dan rumput setengah badan,
menjadi sarang nyamuk, tikus
dan mungkin penuh ular
yang membinasakan
Kamarmu, tempat kita bercinta dulu
Kini terasa pengap dengan selimut
yang kusam, sarung bantal bernoda, seprei kusut
serta dinding bercat luntur karena
leleran hujan.
Kini terasa pengap dengan selimut
yang kusam, sarung bantal bernoda, seprei kusut
serta dinding bercat luntur karena
leleran hujan.
Kupandangi halaman rumahmu
Rumah tanpa cinta sejak kau tiada!
Tasikmalaya 3 Feb 016
0 Response to "SEJAK KAU TIADA"
Posting Komentar