Aku ingat perdebatan kita,
soal pemimpin bangsa,
saat istirahat di kantin sekolah dulu
Kukatakan hendak keluar kota
menyebrangi masa depan memilih sastra,
atau sufi, dan tidak mengambil politik
karena sistem yang buruk rupa
saat istirahat di kantin sekolah dulu
Kukatakan hendak keluar kota
menyebrangi masa depan memilih sastra,
atau sufi, dan tidak mengambil politik
karena sistem yang buruk rupa
"Negara menjadi tugas tanggung jawab kita!",
katamu sambil kau memaki seorang pemimpin yang korup
luar biasa, yang membuat hancur negara.
Lalu kau impikan pemimpin yang kau sebut bagai dewa
bisa menyelesaikan segala perkara
"Mana ada?", sangsiku
katamu sambil kau memaki seorang pemimpin yang korup
luar biasa, yang membuat hancur negara.
Lalu kau impikan pemimpin yang kau sebut bagai dewa
bisa menyelesaikan segala perkara
"Mana ada?", sangsiku
Kini aku sering melihatmu di TV dan muncul di
semua media, bahkan saat kau tertidur
di tengah rapat paripurna, saat kau kencani istri tetangga,
saat kau memukuli pembantu rumah tangga,
saat kau embat uang negara!
semua media, bahkan saat kau tertidur
di tengah rapat paripurna, saat kau kencani istri tetangga,
saat kau memukuli pembantu rumah tangga,
saat kau embat uang negara!
Aku merasa kau temanku,
berikan waktu sebentar, cukup balas pesanku
atau angkat teleponku
Kuhanya ingin kau tidak melupakan segala!
berikan waktu sebentar, cukup balas pesanku
atau angkat teleponku
Kuhanya ingin kau tidak melupakan segala!
Tasikmalaya, 08/02/016
Created : Om Dedi Tarhedi
0 Response to "SOBAT SEKOLAH"
Posting Komentar