AMARAH

Sudah kuasah tajam pisau
agar terang bulan bisa memercik
di ujungnya yang kemilau
Sudah kumaafkan keliaranmu
karena kau serahkan eranganmu
pada malam yang tak kutahu
kapan?
tapi
Suara malam yang diam
dan bulan yang gemetar
tak menampakkan cahaya
hingga malam begitu gulita
di kepala
Kamu berbaring sendirian
Pisau bagai siluet di tangan
membayang di dinding kamar
yang remang-remang
Aku masih bimbang
kurobek kamu di perut atau
di dada?
Atau di kelaminmu yang kupuja?
21/03/16

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "AMARAH"

Posting Komentar