DI KOTA TAK ADA MASA DEPAN

Di kota tak ada masa depan 
anak menjelma sebagai bibit diatas tanah sengketa
tak jelas siapa ibu siapa bapa
Dan tanah lapak pun menjadi rebutan mall, hotel dan
restoran serta menara-menara tinggi
Menjadi harga mati. Nyawa tak berarti
Kota menciptakan anak cucu dalam koclokan kartu-kartu
Yang terbagi rata namun tak menguntungkan mereka
Kemacetan dan lengking klakson mengganggu deru
adzan
yang memburu waktu untuk janji dan bertemu
Kemudian saling curi. Dan cuci tangan
Dan malam selalu menjadi kalkulator. Penghitung
waktu dan uang!
15/03/16

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DI KOTA TAK ADA MASA DEPAN"

Posting Komentar