PADA SEBUAH KAFE PINGGIR PANTAI

Dalam lapar, penderitaan
bagai pantai yang menghampar
Tanpa angin, air dan pohonan
hidup berasa karatan
Udara senja membeku dan
langit merah jambu
Lalu berganti warna malam
bagai kilau pualam
Asap dari bibirmu meliarkan
losmen dan penginapan
Wajah-wajah asing berpesta
Dalam keriangan yang semu
mengantarkan nafsu
bagai desingan peluru
Sulit kudengar namamu
diantara hingar musik dan debur ombak
Kemudian kamu menghilang dalam
suara aduh dan cekikikan
Lapar dan penderitaan hendak
kamu lemparkan ke tengah
lautan!
09/03/16

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PADA SEBUAH KAFE PINGGIR PANTAI"

Posting Komentar