Puisi itu--hidup itu sendiri--mengguar
masa lalu, menggambar masa
sekarang, dan meramalkan
masa mendatang.
masa lalu, menggambar masa
sekarang, dan meramalkan
masa mendatang.
Bisa saja.
Tak ada yang salah dengan
apa yang kita tuliskan
apa yang kita tuliskan
Tak perlu risau dengan pisau--yang
ditusukkan pada daging yang
benar--di pasar-pasar
ditusukkan pada daging yang
benar--di pasar-pasar
Bukan dagingmu yang
suci itu
suci itu
"Semua pada tempatnya," kata
ustadku selalu
ustadku selalu
Dan aku setuju
Sebab kini aku sedang mau sendiri
--pada tempatku yang sunyi--
--pada tempatku yang sunyi--
cukup ditemani
selarik puisi
selarik puisi
2904016
0 Response to "CUKUP DITEMANI SELARIK PUISI"
Posting Komentar