KETIKA SAKIT


Kutunggu hujan reda di luar
jendela. Angin begitu ngilu
mengiris tulang dan daging
di dada
Sakit dan sehat setipis selaput
dara. Para gadis pun tak
mempersalahkan itu.
Begitu tak pentingnya
Begitu samar
Tapi dengan sakitku, aku bisa
melihat beningnya kesetiaan
dan pengabdian darimu
Seperti cemara di puncak gunung
Dia sendiri dan kedinginan
Aku pun demikian.
Tanpa kamu, sayang
2105016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KETIKA SAKIT"

Posting Komentar