Apakah akan lahir sebuah puisi indah
tanpa sedikit pun mengenangmu?
tanpa sedikit pun mengenangmu?
Kucoba saja, biar yang kuingat
hanya angin yang meniup
daun-daun di halaman
rumahmu
hanya angin yang meniup
daun-daun di halaman
rumahmu
Ow, kenangan itu masih melintas
saja di detuk jantungku:
saja di detuk jantungku:
Saat itu kamu membuka mata
sedang ciuman belum selesai
kutuntaskan di bibirmu
sedang ciuman belum selesai
kutuntaskan di bibirmu
Lalu kamu menamparku, kamu
lari ke dalam kamarmu
lari ke dalam kamarmu
Dan aku pun meninggalkan
rumahmu itu
rumahmu itu
Saat kutengok ke belakang
kamu mengintip di balik
jendela--tapi matamu
kulihat riang
kamu mengintip di balik
jendela--tapi matamu
kulihat riang
Tiga puluh tahun
yang lalu!
yang lalu!
1605016
0 Response to "TIGA PULUH TAHUN YANG LALU"
Posting Komentar