Melati,
Ikhlas dengan takdirnya sebagai putih dengan bentuknya yang mungil.
Sedari kuncup, mekar, hingga jatuh kebumi, bahkan terinjak, tetap saja tak berubah luntur warna putihnya.
Tak iri pada mawar atau bunga lain yang memiliki aneka rupa warna.
Baginya putih adalah garis hidup yang Tuhan berikan dengan sangat sempurna.
Tak mengeluh dengan bentuk mungilnya. Meski terombang ambing kencangnya angin, tersapa debu, bahkan tertimpa derasnya hujan. Ia tetap kokoh melekat pada dahannya.
Melati begitu sederhana, juga tak manja. Tetap tumbuh meski hidup diantara semak belukar liar.
Melati yang katanya simbol keberuntungan dan kesucian, tak pamer diri dengan aromanya, karena dalam diamnya pun wanginya semerbak menenangkan hati yang menghirupnya.
Pada acara perayaan, melati hadir dengan tulus menguntai manis pada sanggul para penari. Kelembutannya memberi pesona romatis pada detail ornamen dekorasi. Ronce melati tak jarang mempercantik riasan kepala para pengantin, menambah anggun suasana ritual.
Melati,
Meski putih dan mungil saja yang ia miliki. Tak membuatnya menjadi tak berarti. Tetapi justru mampu berada pada kasta yang dikagumi.
❤️❤️
Sesuatu yang kecil tidak berarti kecil.
0 Response to "Belajar Pada Melati"
Posting Komentar