Puisi Campur

Home » Puisi Campur

Tampilkan postingan dengan label Puisi Campur. Tampilkan semua postingan

HIKAYAT IKAN DI PENGGORENGAN

Serombongan ikan berlayar ke seberang kolam Sebagian melakukan say helo, sebagian hanya mengedip-ngedipkan matanya ketika berpapasan. ...

Harus kutulis sajak paling merayu sampai pohon pun merundukkan daun daunnya untukmu. Kemudian dengan begitu air laut yang pasang pun tersun...

Ketika permen itu berada pada titik kunyah di mulutmu maka nasibnya tidak berbeda saat kepalamu menghadap buaya Sedangkan kau sendiri tanpa...

Dilihatnya danau warna coklat dengan tingkat keharuman yang menusuk hidung. Tapi dia bingung ada asap mengepul seperti belerang dari lembah...

Gigil pagi bersisa di selimut Seprei diatas kasur makin kusut dan basah karena panas keringat Sisa gumul terhebat Tapi selalu saja beru...

Tidak semua bibit yang kautabur bisa bertumbuh layaknya doa leluhur Namun cinta akan tetap menemukan maknanya Pada gembur tanah merdeka...

Sebelum langit hatimu runtuh karena malam tak menyisakan mimpi. Taburkanlah serbuk sorgawi! Menghampar bagai bijian pada setiap...

Mengisi hari dengan segelas kopi Sambil kau hitung awan yang menyingkir karena langit menyilakan matahari Petani berjalan melewati pe...

Angin berpesta menebarkan tangis langit Jalanan mengepulkan sisa panas yang dibanjur dingin gerimis Lintasan mobil memercikan...

Pagi ini tidak kulihat kamu berjalan anggun melewati rumahku Kemudian seorang lelaki selalu menjemputmu Dan selalu pergi terburu-buru...

Bagaimana aku bisa pergi tanpamu sedang semua arah terkepung senyummu yang tak akan terkembang lagi sejak kau tinggalkan rumah Bu...

Detik begitu terasa sangat lamban Seperti dua siput berjalan di lantai depan sangat bisa kauhitung sambil diam Dan irisan luka kita ...