puisi

Home » puisi

Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

MERASA PALING PAPA

Banyak orang yang sengsara Begitu banyak yang masih menderita Tapi mengapa kamu merasa paling miskin dan papa? Banyak orang yang buta Tak b...

KETIKA JIKA MENJADI NYATA

14.36.00 Add Comment puisi Edit

Kangen ini bukan kangen biasa, ini semacam gairah khusu yang dikirimkan tuhannya padaku. Mungkin tak mungkin Tapi tak ada yang tak mungkin...

SEHELAI RAMBUT DAN LIPSTIK DI BAJU

05.56.00 Add Comment puisi Edit

SEHELAI RAMBUT DAN LIPSTIK DI BAJU Di tukang cukur, rambut kupasrahkan pada gunting yang tajam dan runcing. Rambut yang meneduhkan kepala...

ISTRI SEJATI ADALAH IBU

05.52.00 Add Comment puisi Edit

ISTRI SEJATI ADALAH IBU Istri sejati mendamaikan hati suami Seperti telaga yang asri. Istri sejati menjadi Ibu bagi anak-anakku. 202...

MEMBUNUH MALAM

21.55.00 Add Comment puisi Edit

MEMBUNUH MALAM dingin dinding kamar lahirkan sepi membatu lari ke kafe, bernyanyi jinakkan benih nafsu seteguk minum, asap rokok, d...

DADA BERDETAK DALAM GULITA

19.38.00 Add Comment puisi Edit

Bulan meninggalkan malam tepat jam satu . Saat itu pula gulita mencekam dada . Dia terlalu tua untuk pergi bekerja. Tapi cuc...

TAMAN KITA

19.41.00 Add Comment puisi Edit

Mengenang kamu bersama angin yang menggerus waktu . Menggugurkan daun-daun dari ranting yang meranggas kering . Di taman ...

SEPASANG ANGSA

19.43.00 Add Comment puisi Edit

Dikala gerimis seperti ini, aku ingat mata lucumu menubruk dadaku yang gundah. Selalu saja hujan mengguyurkan nestapa, bukan romanti...

JALAN MENUJUMU

02.00.00 Add Comment puisi Edit

Mengapa begitu susah mencapai arah ? Jalan berbatu dan panjang berliku Tubuh dikubur lelah . Semakin berpisah dengan jarak ...

MEMINTAL HARAPAN

19.46.00 Add Comment puisi Edit

Memintal harapan menjadi kain indah kehidupan . Bermotif senyuman nabi dan orang suci. Yang selalu menjahit percak buram menjadi paka...

BIBIR

03.30.00 Add Comment puisi Edit

Mengapa tak kau tulis kisah tentang bibir rahasia, yang menunggu ciumanmu , yang merangsang . Berminggu-minggu bibir itu tersudut kes...

SEPAGI INI HUJAN RINDU

19.52.00 Add Comment puisi Edit

Hujan mengacak-ngacak mimpiku yang terkurung selimut masa lalu. Apa yang kau harap dari pagi yang lumpuh karena rindu jatuh d...

KEMBARA

19.54.00 Add Comment puisi Edit

bagaimana harus kugantungkan harapan pada dinding hatimu? sedang engkau masih tertatih begitu letih bagai mendorong bongkahan bat...

HUJAN PETIR DI WAJAHMU

19.55.00 Add Comment puisi Edit

Katamu di kota itu sudah setahun lalu gerimis . Dan sampai saat ini masih juga gerimis Aku tak percaya kalau saja tak kulihat kamu yan...

PUISIKU

20.13.00 Add Comment puisi Edit

Selalu kamu, disaat apapun. Tanpa jatuh cinta dulu. Tanpa patah hati dulu. Tanpa harus rindu. Tanpa harus pilu. Tak ada jemu. Tak ada...

LUKA LAMA

20.32.00 Add Comment puisi Edit

Perlahan engkau menguak hati yang sering dihantam nyeri. Luka lama engkau balut rapi. Hingga perih tak terasa lagi. Tapi cibiran seri...

MEMBAWA LELAHKU SENDIRI

12.28.00 Add Comment puisi Edit

MEMBAWA LELAH Kususuri jalan menuju rumahmu pekat malam mulai menindih tengkuk yang lelah kaki yang lemah Pohonan seperti tak ber...

HARI KETUJUH

12.26.00 Add Comment puisi Edit

Puasa ketujuh harus makin kukuh Semua dikencangkan kembali Demi meraih bersih sejati Di hadapan ilahi Dan mustinya makin lebih men...

BERATNYA PULANG

12.26.00 Add Comment puisi Edit

Kutulis sebanyak-banyak puisi Kugantungkan setinggi mimpi Walaupun aku masih di sini mengumpulkan energi untuk berani pergi Mata...