puisi

Home » puisi

Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

MERASA PALING PAPA

Banyak orang yang sengsara Begitu banyak yang masih menderita Tapi mengapa kamu merasa paling miskin dan papa? Banyak orang yang buta Tak b...

Kangen ini bukan kangen biasa, ini semacam gairah khusu yang dikirimkan tuhannya padaku. Mungkin tak mungkin Tapi tak ada yang tak mungkin...

SEHELAI RAMBUT DAN LIPSTIK DI BAJU Di tukang cukur, rambut kupasrahkan pada gunting yang tajam dan runcing. Rambut yang meneduhkan kepala...

ISTRI SEJATI ADALAH IBU Istri sejati mendamaikan hati suami Seperti telaga yang asri. Istri sejati menjadi Ibu bagi anak-anakku. 202...

MEMBUNUH MALAM dingin dinding kamar lahirkan sepi membatu lari ke kafe, bernyanyi jinakkan benih nafsu seteguk minum, asap rokok, d...

Bulan meninggalkan malam tepat jam satu . Saat itu pula gulita mencekam dada . Dia terlalu tua untuk pergi bekerja. Tapi cuc...

Mengenang kamu bersama angin yang menggerus waktu . Menggugurkan daun-daun dari ranting yang meranggas kering . Di taman ...

Dikala gerimis seperti ini, aku ingat mata lucumu menubruk dadaku yang gundah. Selalu saja hujan mengguyurkan nestapa, bukan romanti...